Persyaratan Tidak Masuk Akal Saat Melamar Pekerjaan
KeMalangAja.com - Saat melamar pekerjaan, sebagian besar perusahaan menetapkan persyaratan yang logis dan relevan dengan posisi yang ditawarkan. Namun, ada juga kasus di mana kandidat menemukan persyaratan yang terasa tidak masuk akal atau tidak realistis.
Persyaratan di lowongan kerja yang tidak masuk ini bisa menimbulkan frustasi, terutama bagi pencari kerja yang merasa terhalang oleh ekspektasi yang sulit dipenuhi. Berikut beberapa persyaratan tidak masuk akal yang sering ditemui saat melamar pekerjaan:
Persyaratan Tidak Masuk Akal Saat Melamar Pekerjaan |
1. Pengalaman Kerja Berlebihan untuk Posisi Entry-Level
Salah satu persyaratan yang paling sering dianggap tidak
masuk akal adalah permintaan pengalaman kerja yang berlebihan untuk posisi
entry-level. Posisi entry-level biasanya ditujukan bagi mereka yang baru lulus
atau memiliki sedikit pengalaman kerja. Namun, beberapa perusahaan menetapkan
syarat pengalaman kerja 2-5 tahun atau lebih untuk posisi yang seharusnya
diperuntukkan bagi pemula.
Mengapa ini tidak masuk akal? Posisi entry-level dimaksudkan
untuk melatih dan memberi kesempatan kepada individu yang baru memasuki dunia
kerja. Meminta pengalaman kerja yang berlebihan membatasi akses bagi para
pencari kerja yang memang baru memulai karir mereka. Misalnya saja Anda
berada pada posisi Marketing Assistant dan Anda diharuskan memiliki pengalaman
minimal 3 tahun di industri pemasaran.
2. Meminta Keterampilan Teknis Tingkat Lanjut untuk Posisi Non-Teknis
Kadang-kadang, perusahaan mengharuskan kandidat untuk
memiliki keterampilan teknis yang tidak relevan atau terlalu spesifik untuk
posisi yang tidak memerlukannya. Misalnya, meminta keterampilan dalam
pemrograman atau penggunaan software canggih untuk pekerjaan administratif yang
seharusnya tidak membutuhkan keahlian teknis.
Padahal jika pekerjaan tidak terkait dengan tugas-tugas
teknis, maka memerlukan keterampilan teknis canggih hanya akan mempersempit
peluang bagi kandidat yang sebenarnya memiliki kompetensi yang lebih relevan
untuk pekerjaan tersebut. Contohnya seorang Asisten Administrasi yang harus
mahir dalam pemrograman Python dan pengelolaan database SQL.
3. Gaji yang Tidak Sesuai dengan Tanggung Jawab Pekerjaan
Salah satu frustasi terbesar bagi pelamar adalah menemukan
pekerjaan dengan tanggung jawab besar tetapi menawarkan gaji yang tidak
sepadan. Beberapa perusahaan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap karyawan
dalam hal tanggung jawab, jam kerja, dan keterampilan, tetapi menawarkan
kompensasi yang sangat rendah.
Mengharapkan seseorang untuk melakukan pekerjaan kompleks
atau memikul tanggung jawab besar tanpa imbalan yang sesuai dapat dianggap
sebagai eksploitasi. Ini juga bisa berdampak negatif pada moral dan kinerja
karyawan dalam jangka panjang. Sebelum menerima tawaran pekerjaan dengan gaji
yang tidak masuk akal, pertimbangkan untuk menegosiasikan gaji yang lebih
sesuai atau mencari perusahaan lain yang menghargai keterampilan dan pengalaman
Anda.
4. Kemampuan Multitasking yang Terlalu Banyak
Sering kali, deskripsi pekerjaan mencantumkan bahwa
perusahaan mencari kandidat yang mampu mengelola banyak tugas sekaligus. Namun,
ada perusahaan yang memaksakan kemampuan multitasking hingga di luar batas
wajar, meminta kandidat untuk menangani terlalu banyak hal pada saat yang sama.
Multitasking memang penting, tetapi meminta karyawan untuk
melakukan tugas dari berbagai departemen atau disiplin ilmu berbeda dalam satu
posisi dapat menyebabkan kebingungan, kelelahan, dan produktivitas yang rendah.
Ini tidak masuk akal, ketika Anda harus mampu menangani administrasi,
pemasaran, penjualan, dukungan teknis, dan tugas HR dalam satu waktu.
5. Jam Kerja Tidak Realistis
Terkadang, perusahaan mengharapkan karyawan untuk bekerja di
luar jam kerja normal tanpa memberikan kompensasi tambahan. Ini bisa berupa
tuntutan untuk bekerja hingga larut malam, akhir pekan, atau secara konstan
on-call tanpa ada imbalan yang sesuai.
Jam kerja yang tidak realistis tanpa kompensasi tambahan
melanggar hak-hak tenaga kerja dan dapat merusak keseimbangan antara kehidupan
kerja dan pribadi. Oleh karena itu, jika Anda menemui persyaratan seperti ini,
pastikan untuk bertanya tentang kebijakan perusahaan terkait lembur dan
keseimbangan kerja-hidup. Jika tidak ada kebijakan yang jelas atau adil,
pertimbangkan untuk mencari perusahaan lain.
6. Persyaratan Umur atau Penampilan
Persyaratan seperti umur atau penampilan sering kali muncul
dalam beberapa lowongan pekerjaan, meskipun dalam banyak negara, ini
bertentangan dengan undang-undang diskriminasi ketenagakerjaan. Beberapa
perusahaan mungkin menetapkan batasan usia atau kriteria penampilan yang ketat,
meskipun tidak ada relevansi langsung dengan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Mengapa ini tidak masuk akal? Persyaratan semacam ini tidak
adil dan bisa dianggap diskriminatif. Kemampuan seseorang untuk melakukan
pekerjaan tidak seharusnya didasarkan pada usia atau penampilan mereka.
Misalnya Pria, berusia 25-30 tahun, penampilan menarik.
7. Bisa Langsung Bekerja Tanpa Pelatihan
Selain itu, beberapa perusahaan mengharapkan karyawan baru
untuk langsung bisa bekerja tanpa pelatihan atau orientasi, bahkan untuk posisi
yang memerlukan pemahaman mendalam tentang sistem atau prosedur internal yang
unik bagi perusahaan tersebut.
Ini juga tidak masuk akal, mengapa demikian? Karena jika
setiap perusahaan memiliki proses, perangkat lunak, atau kebijakan internal
yang mungkin tidak diketahui oleh karyawan baru, maka pekerjaan tidak akan
maksimal. Pelatihan dan orientasi adalah langkah penting untuk memastikan
karyawan dapat beradaptasi dan produktif.
Persyaratan tidak masuk akal dalam lowongan kerja bisa muncul dalam berbagai bentuk. Sebagai pencari kerja, penting untuk memahami bahwa Anda berhak atas persyaratan kerja yang adil dan realistis. Jika Anda menemukan persyaratan yang tampaknya tidak masuk akal, jangan takut untuk menanyakan lebih lanjut atau mempertimbangkan opsi lain yang lebih sejalan dengan harapan dan kemampuan Anda.