Akademis
Mahasiswa Wajib Ketahui Lima Karakter Dosen ini - KeMalangAja.Com - Assalamualaikum... Apa kabar ker..? ketemu lagi nih umak-umak dengan ayas. Ada beberapa yang ingin ayas bagi informasi kepada umak-umak yang sedang kuliah saat ini. Karena informasi sangat penting. Jadi, ayas minta pendapat umak nih, sepakat atau tidak sepakat dengan pendapat umak setelah ini. Dosen merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari yang namanya mata kuliah, karena dosen merupakan orang yang ahli dalam mata kuliah tersebut.
Itulah, informasi yang bisa ayas berikan kepada umak-umak semua. Setuju atau tidaknya umak serahkan semuanya ke sobat-sobat kemalangaja.com sebagai pembaca. Intinya umak hanya berbagi rasa, bahwa apa yang dirasakan/dialami ayas sebagai penulis seperti ini....(ilh)
Mahasiswa Wajib Ketahui Lima Karakter Dosen ini
1. Dosen yang suka mengganti jam kuliahDosen sangat bisa merubah jam matakuliah ini menjadi hal yang membosankan bahkan sampai menakutkan, tapi tidak jarang justru menjadi menyenangkan tergantung watak dan pembawaan dosen tersebut didalam kelas. Jika, bertemu dengan dosen seperti ini umak tidak perlu kuatir dengan masalah nilai umak. Bahkan, tidak hadir kuliah pun umak bisa dapat nilai. Kenapa? Iya.... umak bisa beralasan kalau jam yang bapak ganti bentrok dengan pekerjaan umak. Tentu dosen tersebut akan memberi umak nilai tanpa melihat kerajianannya umak di dalam kelas. Karena dosen tersebut mengerti, bahwa penyebab umak tidak masuk kuliah adalah dosen tersebut.
2. Dosen JaMTuFtime (jarang masuk, tapi tugas full time)Dunia pendidikan merupakan dunia dimana hampir semua mata kuliah serasa akan membunuh kita secara perlahan, apa lagi bila kita membahas tentang masalah “tugas” yaa TUGAS!!!.. menjadi sosok yang paling setia menemani hari-hari kita, pagi siang malam bahkan sampai pagi kembali tugas merupakan prioritas utama dari makan bahkan mandi tapi tidak untuk ibadah. Dosen ini memiliki kelakuan unik jarang masuk tapi, tugas full time. Tanpa penjelesan dosen tentu tak mungkin mahasiswa akan tahu dengan sendirinya. Karena ini bukan ilmu ladunni (ilmu yang langsung turun dari Maha yang berilmu).
3. Dosen yang terlalu kritis dengan waktuDosen yang terlalu kritis dengan waktu adalah dosen yang menurut ayas tantangan terberat dalam kuliah. Terkadang umak akan malas dan ilfill ketika bertemu dengan dosen ini. Karena kelakuan dosen ini tidak boleh telat 2 atau 3 menit, wajib on time. Kalau umak telat mesti dah disuruh keluar. Jadi, umak yang sering telatan ini, akan jarang masuk di kelas yang dosennya seperti. Tapi, ayas ada cara bagaimana menghadapi dosen seperti ini. Umak bisa minta bantuan kepada teman umak yang rajin, yang hadirnya tepat waktu untuk membawakan buku atau tas umak. Jadi, kalau umak telat, umak bisa beralasan ayas dari toilet tadi pak/buk. Begitu.... hehe, senyum dikit lah....
4. Dosen terbangDosen terbang ini adalah dosen yang terkadang juga membuat kita ilfill. Karena kelakuan dosen ini acuh terhadap mahasiswanya. Namanya dosen terbang, dosen tersebut bukanlah dosen asli kampus umak. Dan mesti dosen tersebut menyamakan kemampuan mahasiswanya rata dengan mahasiswa yang ada di kampusnya sendiri. Jadi, kalau umak ketemu dengan dosen ini, ayas jamin umak akan ilfiil. Tidak hanya itu, dosen terbang tersebut juga senang membanding-bandingkan mahasiswa yang ada di kampusnya sendiri dengan kampus umak.
5. Dosen TMM (tak mau mengalah)Disini ayas sangat setuju dan paling setuju. Kebanyakan dosen memiliki kelakuan seperti ini yaitu TMM (tak mau mengalah). Hehe, seperti lagu saja namanya. Yah, begitulah dosen tersebut. Kalau umak berhadapan dengan dosen ini, ayas sarankan umak jangan sampai berbeda pemahaman sepatah-katapun atau lebih baik diam karena umak akan menjadi korban kemarahan dosen tersebut. Dan ayas yakin jika umak bertemu dengan dosen tersebut umak akan merasa ilfiil banget. Karena tidak diberikan keleluasaan/kebebasan dalam memahami dan berekspresi.
Itulah, informasi yang bisa ayas berikan kepada umak-umak semua. Setuju atau tidaknya umak serahkan semuanya ke sobat-sobat kemalangaja.com sebagai pembaca. Intinya umak hanya berbagi rasa, bahwa apa yang dirasakan/dialami ayas sebagai penulis seperti ini....(ilh)
Via
Akademis